Pontianak (iainptk.ac.id) – International Student Paper Conference (ISPC) 2025 kembali menjadi ajang prestisius bagi mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk mempresentasikan hasil riset terbaiknya. Salah satu peserta yang membanggakan adalah Atika Luthfiyatil Fathinah, mahasiswa Program Studi Tadris Matematika IAIN Pontianak, yang lolos sebagai pemakalah dan mempresentasikan penelitiannya pada 24 September 2025 di Gedung Pascasarjana IAIN Pontianak.
Atika membawakan penelitian berjudul “Coping Math Anxiety: Cara Mahasiswa Tadris Matematika IAIN Pontianak dalam Mengatasi Kecemasan Matematika.” Penelitian ini menyoroti strategi nyata yang digunakan mahasiswa untuk menghadapi kecemasan terhadap matematika, sebuah permasalahan yang kerap menghambat prestasi akademik.
Melalui metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan wawancara semi terstruktur, Atika menemukan tiga strategi utama coping yang dilakukan mahasiswa. Pertama, spiritual coping, yakni mendekatkan diri kepada Allah melalui doa, dzikir, dan mendengarkan murottal untuk menciptakan ketenangan hati. Kedua, strategi kognitif dan perilaku, berupa mengubah pola pikir negatif menjadi positif, meningkatkan self-efficacy, serta memperbanyak latihan soal. Ketiga, emosional coping, yakni mengelola emosi negatif melalui penerimaan diri, motivasi, relaksasi, tidur sejenak, dan berdiskusi bersama teman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecemasan matematika bukanlah hambatan permanen, tetapi tantangan yang dapat diatasi dengan pendekatan holistik. Temuan ini diharapkan menjadi acuan dalam merancang strategi pembelajaran yang mendukung kesehatan mental sekaligus meningkatkan efektivitas belajar mengajar.
Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. “Saya mengucapkan selamat kepada peserta yang sudah lolos presentasi kegiatan ISPC. Kegiatan ISPC adalah ajang akademik bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil risetnya sekaligus dorongan agar selalu berkarya. ISPC diselenggarakan oleh tiga kampus: IAIN Pontianak, UNIMAS Sarawak Malaysia, dan KUPU-SB Brunei Darussalam,” ujarnya.
Partisipasi Atika di ISPC 2025 tidak hanya menjadi capaian pribadi, tetapi juga bukti kontribusi mahasiswa dalam pengembangan ilmu pengetahuan melalui riset yang relevan dengan kehidupan nyata. Ia berharap penelitiannya dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk berani menghadapi tantangan akademik, khususnya dalam pembelajaran matematika. “Jangan takut pada matematika, tetapi takutlah jika kita berhenti berusaha,” tuturnya.