Pontianak (iainptk.ac.id) – Panitia penyelenggara ‘Research Camp for international Student and Visiting Class Students 2024’ mematangkan persiapan melalui rapat bersama Paduka Raja Keraton Tayan, Gusti Yusri, di ruang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama.
Turut hadir Kabag Umum dan Layanan Akademik, Muhammad Syahrun, M.Pd.; Ketua LP2M, Dr. Yusriadi, M.A.; dosen Islam dan Budaya Lokal fakultas masing-masin prodi seperti HKI, PGMI, PIAUD, dan HES; sekaligus sebagai dosen pembimbing; serta mahasiswa yang nantinya akan membersamai mahasiswa UNIMAS yang akan melakukan penelitian di Tayan dan Visiting Class di IAIN Pontianak, Senin (30/09/2024).
Kegiatan Research Camp ini akan dilaksanakan pada tanggal 3-6 Oktober 2024 di Tayan dengan berbagai agenda pagelaran budaya Tayan dan pengenalan usaha masyarakat Tayan. Di antaranya, seremonial perang ketupat, mandi bedil, anyam ketupat, atraksi pencak silat, tari japin tali (japin ikat), susur sungai, dan pengenalan pembuatan gula Tayan. Selain itu, diagendakan pula pengenalan masakan khas oleh Konsulat Malaysia berupa roti cane yang akan didemonstrasikan dan dibagikan kepada masyarakat sekitar.
Menurut Dr. Ismail Ruslan, kegiatan ini merupakan program unggulan Rektor IAIN Pontianak untuk meningkatkan akreditasi Prodi. Usulan ini disampaikan oleh Dekan FTIK dan FASYA pada saat Pra Raker di Hotel Ali Moere Kubu Raya akhir tahun 2023. FTIK dan FASYA telah mengusulkan masing2 dua prodi yakni dari Fakultas Syariah, yakni HES dan HKI, serta dua prodi dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, yakni PGMI dan PIAUD.
Berdasar usulan FTIK dan FASYA itu, Keempat prodi ini dipemetaan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga berpotensi menjadi prodi dengan akreditasi unggul. Di mana syarat untuk meraih akreditasi unggul mensyaratkan adanya keterlibatan mahasiswa asing. “Ada dua pola terkait keterlibatan mahasiswa asing ini, di antaranya keterlibatan mahasiswa asing yang terdaftar sebagai mahasiswa IAIN Pontianak, atau keterlibatan mahasiswa asing dalam kegiatan kampus dengan durasi kurang lebih satu minggu atau lebih. Berdasarkan hal tersebut, lahirlah program Research Camp ini,” ungkapnya.
Gusti Yusri, Raja Keraton Tayan, menyambut baik program ini dan siap bekerja sama dengan IAIN Pontianak sebagai tuan rumah.
Menurutnya, Tayan adalah salah satu tujuan kunjungan wisatawan baik lokal maupun internasional karena memiliki cagar budaya berupa bangunan monumental seperti Jembatan dan Istana Keraton. Selain itu, Tayan telah meraih Juara Nasional sebagai Desa Budaya dan telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai daerah tujuan wisata strategis.
“Namun segala prestasi yang kami raih tidaklah cukup, sehingga kami perlu berbenah. Saya berharap dengan adanya Research Camp yang menghadirkan tamu asing, yakni mahasiswa UNIMAS, dapat memberi pengetahuan dan pengalaman baru terutama dalam pelestarian budaya kami, termasuk juga dalam hal menjaga kebersihan lingkungan,” ungkapnya.
“Kita berharap budaya yang kami kemas dalam bentuk festival ini dapat mengenalkan budaya kami kepada para mahasiswa IAIN Pontianak dan UNIMAS serta menghibur tamu-tamu kita,” tambahnya.
Setelah Research Camp di Tayan kegiatan ini dilanjutkan dengan kegiatan Visitting Class di IAIN Pontianak selama tiga hari yakni pada tanggal 7-9 Oktober 2024.
Penulis : Abd. Hasan
Editor : Bambang