Pontianak (iainptk.ac.id) 16 Oktober 2025 – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak akan menggelar Dialog Kebangsaan bagi Mahasiswa dan Anak Muda pada tanggal 15 November 2025. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan hari Pahlawan bulan November 2025.
Dialog Kebangsaan ini merupakan kerjasama Senat Mahasiswa dan Penerima Beasiswa IAIN Pontianak terdiri dari KIP Kuliah, Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia, dan Badan Amil Zakat.
Nara Sumberyang akan diundang Gubernur Kalimantan Barat, DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Rektor IAIN Pontianak, Kabinda Kalbar, Ketua SEMA Institut dan Koordinator Penerima Beasiswa IAIN Pontianak.
Inisiator Dialog Kebangsaan, Ketua SEMA IAIN Pontianak, Yogi menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merawat dan meningkatkan komitmen kebangsaan dan semangat nasionalisme di kalangan mahasiswa IAIN Pontianak.
“Kami menyadari bahwa sangat penting untuk merawat semangat patriotisme dan nasionalisme di kalangan anak muda, khususnya mahasiswa IAIN Pontianak”.
Sementara itu, Koordinator Penerima Beasiswa IAIN Pontianak, Zainal menyampaikan bahwa dialog kebangsaan ini sangat bagus bagi mahasiswa penerima beasiswa dari Pemerintah dan institusi lainnya karena dapat menambah pengetahuan tentang keindonesiaan dan memahami kewajiban mereka sebagai penerima beasiswa.
“Kami penerima beasiswa dari negara (Pemerintah) tentunya, sangat membutuhkan kegiatan seperti ini untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen kebangsaan kami,” tambah Koordinator Beasiswa”.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasaman IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan menyampaikan bahwa dialog kebangsaan ini merupakan komitmen Pimpinan, civitas akademika dan mahasiswa IAIN Pontianak setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila.
“Spirit Dialog kebangsaan ini adalah merawat kesetiaan dan komitmen keluarga besar IAIN Pontianak terhadap keutuhan bangsa dan negara Indonesia dan Ideologi Pancasila”.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa, meskipun organisasi / kelompok anti Pancasila telah dibubarkan oleh negera, namun residunya masih terasa, dan terus mempengaruhi generasi muda, dengan metode baru. Bahkan ditemukan anak-anak terpapar Gerakan anti NKRI dan Pancasila.
Kegiatan ini sebagai ikhtiar untuk mengawal dan memupuk nasionalisme dan semangat mahasiswa untuk tetap komit terhadap negaranya, bangsa, dan ideologi nya,” ujar Wakil Rektor 3 Bagian Kemahasiswaan.
Dialog kebangsaan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan komitmen mahasiswa tidak terpengaruh propaganda kelompok anti NKRI dan anti Pancasila. Mahasiswa dapat menjadi generasi yang memiliki komitmen kebangsaan dan semangat nasionalisme yang tinggi untuk membangun bangsa dan negara.
Kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang nilai-nilai kebangsaan dan semangat nasionalisme yang tertuang dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.