IAIN Pontianak Gandeng Komisi Nasional Disabilitas, Gelar Workshop Tingkatkan Pelayanan Pendidikan Inklusif

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak menyelenggarakan workshop pendidikan inklusi bertema “Pemutakhiran Pedoman Layanan Mahasiswa Disabilitas IAIN Pontianak” di Hotel Orchard, Jl. Gajah Mada, Pontianak.

Acara ini dihadiri oleh Rektor IAIN Pontianak yang diwakili oleh Dr. Ali Hasmy, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Ketua LP2M Dr. Yusriadi, S.Ag., MA, Muchammad Djarot, M.Pd., Koordinator Pusat Pengembangan Standar Mutu IAIN Pontianak, Deka Kurniawan dan Eka Prastama Widiyanta, Komisioner Komisi Nasional Disabilitas RI sebagai narasumber, para dekan, serta beberapa lembaga peduli penyandang disabilitas, mahasiswa disabilitas IAIN Pontianak, dan penyandang disabilitas dari luar IAIN Pontianak, pada Selasa (27/08/2024).

Kegiatan ini juga mengundang lembaga peduli penyandang disabilitas seperti PPDI (Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia) Kalbar, NPCI (National Paralympic Committee of Indonesia) Kalbar, UPT Layanan Disabilitas dan Assessment Center (LDAC) kota Pontianak, LPI Arrahmah, Yayasan Dharma Asih, SLB Kinasih, SLB Rasau Jaya, PKBM Zonakata, dan para aktivis pendidikan inklusi.

Pelayanan terhadap mahasiswa disabilitas merupakan hal penting untuk menciptakan mekanisme pelayanan pendidikan yang baik serta pemerataan hak pendidikan di Kalimantan Barat. Upaya penanganan terhadap penyandang disabilitas oleh IAIN Pontianak ditandai dengan perjanjian kerja sama antara LP2M IAIN Pontianak dan Komisi Nasional Disabilitas RI yang ditandatangani oleh Dr. Yusriadi, S.Ag., MA, selaku Ketua LP2M dan Deka Kurniawan, perwakilan Komisi Nasional Disabilitas RI.

Dr. Ali Hasmy, M.Si., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, membuka secara resmi kegiatan ini. Ali Hasmy mengapresiasi kegiatan ini dengan harapan dapat difasilitasi secara maksimal di IAIN Pontianak agar pelayanan penanganan mahasiswa disabilitas dapat berjalan secara optimal. “Pedoman pelayanan ini diharapkan dapat menjadi arahan bagi pelaksana program kegiatan sehingga cita-cita kita bersama untuk memberikan pelayanan yang baik terhadap mahasiswa disabilitas dapat terwujud,” jelasnya.

“Saya juga berharap adanya evaluasi pelaksanaan program melalui survei terhadap alumni mengenai tanggapan pelayanan yang telah dilakukan, serta menampung masukan dari para alumni sebagai bentuk upaya perbaikan dari beberapa jenis pelayanan yang telah dijalankan,” tambahnya.

Ketua LP2M Dr. Yusriadi, S.Ag., dalam sambutannya menyampaikan pentingnya kegiatan workshop pendidikan inklusi bagi mahasiswa disabilitas sebagai bentuk kepedulian terhadap para mahasiswa disabilitas. Kepedulian terhadap penyandang disabilitas harus dilakukan sejak dini di segala tingkat atau jenjang pendidikan. “Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, kita dapat lebih mengingatkan diri terhadap peningkatan pelayanan terhadap mahasiswa disabilitas, khususnya di IAIN Pontianak,” ungkapnya.

Menurut Andri Fitriyanto, M.Ud., Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi LP2M IAIN Pontianak sekaligus ketua panitia workshop, kegiatan ini mengundang 26 peserta terdiri stake holder internal dan eksternal dari berbagai organisasi penyandang disabilitas, SLB, dan intansi/lembaga yg memiliki visi misi yang sama dalam mewujudkan pendidikan inklusi. “Ada 17 mahasiswa disabilitas yang kuliah di IAIN Pontianak, diantaranya 10 mahasiswa di FTIK, 3 mahasiswa di FEBI, 3 mahasiswa di FUAD, dan 1 mahasiswa di FASYA. Alhamdulillah, 5 mahasiswa sudah lulus dan 2 di antaranya sudah wisuda,” tuturnya bahagia.

Penulis : Abd. Hasan
Editor : Bambang

image_pdfimage_print