Banjarmasin (iainptk.ac.id) – Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. Yusriadi, menghadiri forum LP2M Kalimantan yang digelar di Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Forum ini merupakan bagian dari acara The Borneo Islamic Research Forum (BIRF) ke-3 yang berlangsung pada 28-30 Oktober 2024 di Kampus UIN Antasari.
Selain Ketua LP2M IAIN Pontianak, pertemuan ini juga dihadiri oleh Ketua LP2M UIN Antasari Banjarmasin, Ketua LP2M UIN Palangkaraya, Sekretaris LP2M UIN Samarinda, serta perwakilan Universiti Malaysia Sarawak (Unimas), yakni Dilah bin Tuah dan Zaimmuarifudin. Pertemuan ini diadakan untuk membahas sejumlah agenda strategis terkait pengembangan penelitian di wilayah Borneo.
Dr. Yusriadi menyampaikan bahwa pertemuan LP2M Kalimantan bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi lintas institusi di bidang penelitian, khususnya terkait isu-isu yang relevan dengan wilayah Borneo. Dalam rangkaian seminar International Conference of Religious Diversity and Development in Borneo yang juga menjadi bagian dari forum ini, dua akademisi dari IAIN Pontianak, yaitu Hariansyah (Koordinator Pusat Studi Borneo) dan Abdurrahman, hadir sebagai pembicara.
Forum LP2M Kalimantan menyepakati beberapa agenda penting, di antaranya perubahan nama BIRF menjadi Borneo Research Forum (BRF) untuk memperluas cakupannya dan mencakup lebih banyak bidang penelitian, tak hanya yang terkait dengan Islam. Perubahan ini diharapkan mampu meningkatkan kolaborasi akademik yang lebih inklusif di wilayah Borneo.
Selain itu, forum ini juga sepakat untuk membentuk Asosiasi Sarjana Borneo. Asosiasi ini akan menjadi wadah bagi para peneliti dan akademisi dari berbagai perguruan tinggi di Kalimantan, Malaysia, dan Brunei untuk berkolaborasi serta bertukar ide guna memajukan penelitian dan pembangunan di Borneo.
Dengan adanya BRF dan Asosiasi Sarjana Borneo, IAIN Pontianak berharap bisa berperan aktif dalam memperkuat jaringan penelitian di Borneo. Kolaborasi ini diharapkan menjadi langkah konkret untuk membangun solusi atas permasalahan lokal dan berkontribusi pada perkembangan regional yang berkelanjutan.
Penulis : Farli
Editor : Bambang