IAIN Pontianak

Pertemuan Rektor IAIN Pontianak dengan Mitra KAIB Bahas Rekomendasi Strategis

Pontianak (iainptk.ac.id) — Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Prof. Dr. KH. Syarif, S.Ag., M.Ag., menerima pimpinan universitas mitra Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) dalam sebuah pertemuan resmi yang berlangsung di Ruang Rektor IAIN Pontianak, Rabu sore, 10 September 2025. Pertemuan ini menjadi bagian dari rangkaian KAIB ke-16, yang memfokuskan pembahasan pada rekomendasi strategis bagi kerja sama akademik lintas negara.

Dalam kesempatan tersebut, hadir Rektor UiTM Sarawak, Rektor UiTM Sabah, Rektor IAIN Pontianak, Wakil Rektor II IAIN Pontianak, dan Wakil Rektor III IAIN Pontianak, bersama para perwakilan kampus mitra Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam serta dihadiri Ketua Panitia KAIB XVI. Pertemuan ini membahas rencana jangka panjang KAIB, termasuk penyusunan masterplan kerja sama akademik, dakwah, pengembangan sumber daya manusia, ekonomi halal, hingga sosial budaya.

Para rektor sepakat bahwa KAIB perlu menyusun arah pengembangan untuk lima tahun ke depan dengan melibatkan 11 universitas anggota secara tetap. Dalam kaitan ini, penetapan person in charge (PIC) di setiap universitas mitra dipandang penting agar program berjalan lebih terstruktur dan berkesinambungan. Selain itu, pertemuan juga membahas rencana penyusunan deklarasi bersama seluruh peserta, serta penguatan dokumen kerja sama melalui penandatanganan MoU dan MoA.

Gagasan lain yang mengemuka adalah penciptaan Mars KAIB dan tarian budaya Borneo sebagai identitas bersama, disertai program kolaborasi budaya Melayu berbasis Islam, musabaqah, dan riset lintas negara. Kerja sama antar mahasiswa juga diperluas dalam bentuk student mobility, research camp, dan pertukaran pelajar. Langkah ini diharapkan mampu memperkuat interaksi akademik sekaligus mempererat persaudaraan generasi muda Borneo.

Pertemuan ini pun menggagaskan untuk membuat summary dari seluruh pemakalah KAIB yang kemudian dirumuskan menjadi resolusi nyata. Resolusi ini diharapkan akan menjadi pijakan strategis dalam melaksanakan program kolaborasi akademik, riset, kebudayaan, hingga diplomasi antarperadaban, sekaligus memastikan keberlanjutan KAIB sebagai forum ilmiah internasional yang berdampak nyata bagi kawasan Borneo dan Asia Tenggara.

Penulis : Fitria

Editor : Bambang

image_pdfimage_print