Rektor Hadiri Halal Bihalal Kejati Kalbar, Menanggalkan Egoisme untuk Kebersamaan dalam Memperkokoh Keberagaman

Pontianak (iainptk.ac.id) Rektor IAIN Pontianak hadiri acara Kopi Santai sekaligus Halal Bihalal di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalbar, yang mengangkat tema “Kebersamaan dalam Memperkokoh keberagaman”. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 11/05/2022 malam di halaman Kantor Kejati Kalbar.

Turut hadir dalam acara ini Gubernur Kalimantan Barat, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., dan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Kalimantan Barat. Serta perwakilan berbagai kelompok masyarakat di Kalbar, termasuk didalamnya mahasiswa.

Kepala Kejati Kalbar, Dr. Masyhudi, S.H., M.H., sebagai tuan rumah mengucapkan “Saya, selaku Kajati Kalbar, bersama Gubernur Kalbar, Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, dan Ketua DPRD Provinsi Kalbar, mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah kepada seluruh masyarakat Kalbar.”

Dikesempatan kali ini Rektor IAIN Pontianak, Dr. Syarif, S.Ag., MA., sesuai tema yang ada mengungkapkan untuk mencapai kebersamaan dalam memperkokoh keberagaman dalam perspektif agama perlu menanggalkan egoisme.

Beliau menyampaikan penjelasannya dengan mengatakan “ Kita perlu menanggalkan egoisme untuk kebersamaan dalam memperkokoh keberagaman. Beragama itu adalah memasrahkan diri kepada tuhan dan menanggalkan egoisme, lalu kita mesti fana dalam artian continue, ikhlas, tulus dalam menanggalkan egoisme. Egoisme merupakan penyakit, kalau kita tidak bisa menanggalkan egoisme, maka harapan kebersamaan hanya angan-angan belaka.”

Beliau juga mengutip sebuah kalimat didalam Al-Quran dengan penjelasan, “Sekiranya tuhan itu mau, maka kita ini akan dijadikan satu jenis saja. Seperti 1 agama saja, 1 bangsa saja, atau 1 suku saja. Tapi, kata tuhan kami hendak menguji dengan keberagaman itu dan kita di pinta untuk berlomba dalam kebagikan.”

Beliau yang juga sebagai akademisi di bidang Tafsir melanjutkan “Makna dari kebaikan yang diperlombakan adalah sesuatu yang kalau dilakukan semua orang suka. Seperti keadilan dan kejujuran. Perlu dihindari kebalikannya, yang semua orang tidak suka. Seperti berbohong dan bersifat kasar.”

Beliau mengajak untuk menjalankan agama secara mendalam, “Ayo kita sama-sama menjalankan agama secara proporsional, secara baik dan perlu diingat tujuan dicipkatan keberagaman ini untuk kenikmatan yang indah, bukan untuk saling menghancurkan.”

Dikesempatan yang sama juga ada pertanyaan dari perwakilan mahasiswa kepada Rektor IAIN Pontianak, prihal egoisme dalam kepengurusan organisasi di kampus. Pertanyaannya adalah Bagaimana caranya kita bisa menangani egoisme ?

Rektor-pun menjawab “Sudah dapat merasakan diri itu egois, merupakan langkah yang bagus. Kadang orang tidak tahu kalau dirinya egois. Dalam perspektif agama, dosen tidak bisa membetulkan hati mahasiswanya. Karena Allah sudah mengklaim dalam surah Al-Anfal ayat 24 bahwa hanya Allah yang bisa memisahkan hati dengan penyakitnya. Diayat lain menyebutkan bahwa Allah yang menyabut penyakit hati bukan kalian.”

“Oleh karena itu, satu-satunya cara mendekatkan diri kepada Allah dengan minta tolong kepada-Nya dengan sabar, caranya sholat. Sholat itu adalah satu-satunya cara mendekatkan diri kepada Allah yang efektif. ” Terakhir Beliau juga menambahkan “Pelajari agama dengan baik, resapi dan amalkan. Hal ini dilakukan untuk membetulkan diri.”

Penulis : Bambang Eko Priyanto

Editor : Omar Mukhtar

image_pdfimage_print
https://anthropology.unkhair.ac.id/ https://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/