Rektor IAIN Pontianak Ajak Bertaqwa dengan Sebenar-Benar Taqwa

untaian

Rabu, 24 Juni 2015 bertepatan dengan 8 Ramadhan 1436 Hijriah. Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, Dr. H. Hamka Siregar, M.Ag menyampaikan tausiah pada kuliah sepuluh menit di Masjid Raya Mujahidin Pontianak.

Ribuan jama’ah memadati untuk melaksanakan shalat Isya dan tarawih serta witir di masjid yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 20 Januari 2015 yang lalu. Masjid tersebut menjadi kebanggaan masyarakat Kota Pontianak khususnya dan masyarakat Kalimantan Barat umumnya.

Dalam tausiahnya Hamka mengutip Firman Allah SWT: “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran 102).

Dia menjelaskan, ayat tersebut mengabarkan bahwa ada indikasi orang yang bertaqwa tapi tidak dengan sebenar-benarnya taqwa. Orang seperti itu hanyalah menipu dirinya sendiri. Di depan manusia kelihatan begitu shaleh, dengan segala aksesoris keshalehannya.

18.2Namun dihatinya masih menyimpan dendam, amarah, hasut, iri dan dengki dan segala macam penyakit hati lainnya. Kehadirannya membuat saudara-saudaranya, teman kerjanya, tetangganya merasa tidak aman, tambah Hamka.

Hamka mengatakan, bahwa dewasa ini sesungguhnya lebih jahil dari zaman jahiliyah di masa Nabi Muhammad Saw. Pembunuhan terjadi di mana-mana. Padahal dinyatakan dalam al-Qur’an bahwa membunuh satu nyawa sama dengan membunuh seluruh manusia di muka bumi ini.

Penyakit sosial tersebar di seluruh penjuru negeri, terangnya, Kerusakan mental generasi muda sangat mengkhawatirkan. Karena itu penting bagi kita semua untuk melakukan perbaikan akhlak sesuai dengan misi kenabian. Sebagaimana sabda nabi Muhammad Saw: “Aku diutus untuk memperbaiki/menyempurnakan akhlak”.

Lakukanlah perbaikan akhlak itu dimulai dari diri sendiri dan keluarga masing-masing. Sebagaimana firman Allah Swt: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6).

“Kalau setiap diri dan keluarga menjaga akhlak dengan baik, maka yakinlah bahwa perbaikan akhlak akan mudah dilaksanakan dan semakin membesar dari lingkungan keluarga, masyarakat sekitar, hingga bangsa dan negara”, tutupnya.

Print Friendly, PDF & Email