Beliau Melanjutkan “Program Kedua adalah Ma’had, sesuai dengan instruksi Dirjen Tahun 2018 bahwa, 2 semester mahasiswa harus mengikuti program Ma’had. Saat ini kapasitas Ma’had kita baru bisa menampung 600-an mahasiswa. Mahasiswa kita pertahun rata-rata 1.800-2.000. Maka dari itu kami memiliki master plan, pembangunan Ma’had di tanah hibah dari alumni, kurang lebih di tanah 1.8 Hektar berlokasi di Kota Pontianak. Ma’had ini sangat penting, karena sesuai survey terbaru menunjukkan IAIN Pontianak banyak diminati oleh siswa non-madrasah, tidak kurang dari 62.8 % siswa belum mampu Baca dan Tulis Al-Quran dengan baik. Sehingga Mahad akan menjadi basis untuk penggodokan mahasiswa baru dalam penguatan ke-Islaman dan moderasi beragama.”
“Selanjutnya Program Smart Campus, saat ini kita sudah zero cash dan semuanya on-line. Selain itu, untuk menyesuaikan diri dengan kondisi Covid, kita melakukan perkuliahan secara daring. Pelayanan administrasi akademik juga dilakukan secara on-line. Sehingga hari ini tidak ada alasan keterlambatan kita untuk melayani mahasiswa.” Tuturnya.
Terakhir “Pegawai kita mendapat Bendahara terbaik dari 673 satker di Kalbar. Terbaik satu juga dalam bidang pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) Se-Kalbar. Serta masih banyak prestasi lainnya, yang IAIN Pontianak peroleh. Dikesempatan ini kami akan me-launching Rumah Moderasi Agama dan me-launching Career Development Center (CDC). Ini semua adalah mandatori dari Kementerian kita”. Pungkasnya.
Oleh : Bambang Eko Priyanto
Editor Omar Mukhtar