Pontianak (iainptk.ac.id) – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menerima kunjungan dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalimantan Barat dalam rangka silaturahmi bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat. Pertemuan yang berlangsung di ruang Rektor, lantai II Gedung Rektorat, ini membahas berbagai faktor yang mempengaruhi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), terutama ancaman paham radikalisme.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Kasubdit Fasharkam Dit Polairud Polda Kalbar, AKBP Suwandi, S.Ag., Kasubbid Tekinfo Bid TIK Polda Kalbar, Kompol Syaruf Eddy, S.Sos, M.H., Kasubdit Bintibsos Dit Binmas Polda Kalbar, AKBP Oon Sudarman, SE., dan Kasi Sisarbinmasair Dit Polair Polda Kalbar, Kompol Aam Kudussusalam, S.H., M.H.
Dalam diskusi tersebut, Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. H. Syarif, MA., mengatakan bahwa salah satu faktor utama terganggunya kamtibmas adalah penyebaran paham radikal. Radikalisme yang mengadopsi paham takfiri cenderung membid’ahkan pihak lain dan berpotensi memecah belah umat Islam melalui adu domba antar aliran. Lebih lanjut, paham radikalisme yang diimpor dari luar negeri juga berkontribusi terhadap munculnya aksi terorisme, yang dalam bentuk ekstremnya melahirkan tindakan bom bunuh diri.
Radikalisme beragama seringkali dicirikan oleh sikap intoleran dan penggunaan teks-teks suci sebagai dasar pembenaran tindakan mereka. Hal ini sangat berbahaya bagi keberlangsungan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan ideologi Pancasila. Salah satu bentuk upaya pendegradasian nilai-nilai Pancasila oleh kelompok radikal adalah dengan menyebutnya sebagai ‘toghut’ serta mengkafirkan pihak lain.
Sebagai langkah konkret dalam menangkal paham radikalisme, Rektor mengajak Polda Kalimantan Barat untuk berkolaborasi dalam berbagai program, termasuk di masjid-masjid dengan memastikan para penceramah dan khatib yang diundang adalah mereka yang memiliki pemahaman agama yang moderat. Selain itu, dalam kegiatan akademik seperti Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) serta sertifikasi wawasan kebangsaan bagi pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa), IAIN Pontianak secara rutin mengundang pemateri dari Polda dan TNI.
Sebagai bentuk timbal balik, IAIN Pontianak juga mendorong agar Polda Kalimantan Barat melibatkan sumber daya manusia (SDM) dari kampus yang memiliki pemikiran moderat dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait keamanan serta kebangsaan. Dengan sinergi ini, diharapkan upaya dalam menjaga stabilitas kamtibmas dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan dapat berjalan lebih efektif.
Penulis : Farli
Editor : Bambang