Pontianak (iainptk.ac.id) – Ridha Nurhaliza, mahasiswi Program Studi Manajemen Dakwah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak, turut berpartisipasi dalam International Student Paper Conference on Islamic Studies and Social Science (ISPC) 2025 dengan mempresentasikan penelitian berjudul “Pesan Dakwah Multikultural: Analisis Konten Dakwah pada Akun Instagram @nuonline_id.”
Konferensi ilmiah ini berlangsung pada 24–25 September 2025 di Gedung Pascasarjana IAIN Pontianak. ISPC merupakan kolaborasi antara tiga perguruan tinggi, yaitu IAIN Pontianak (Indonesia), Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), dan Kolej Universiti Perguruan Ugama Seri Begawan (KUPU-SB) Brunei Darussalam.
Selain menghadirkan peserta dari luar negeri, ISPC juga diikuti oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, seperti IAIN Pontianak, Universitas Tanjungpura (UNTAN), dan Politeknik Negeri Pontianak (POLNEP). Peserta dari Indonesia hadir secara luring, sementara delegasi dari Malaysia dan Brunei mengikuti secara daring.
Dalam pemaparannya, Ridha menekankan pentingnya dakwah multikultural di era digital. Melalui akun Instagram @nuonline_id, pesan keislaman dikemas dengan mengangkat filosofi lokal, nilai kerukunan antarumat beragama, dan tradisi adat. Menurutnya, strategi ini mampu menjembatani keberagaman masyarakat Indonesia sekaligus memperkuat nilai toleransi.
“Dakwah multikultural menjadi cara efektif dalam menyampaikan pesan Islam yang ramah dan relevan dengan konteks masyarakat majemuk,” ungkap Ridha.
Wakil Rektor III IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. “ISPC adalah ajang akademik bagi mahasiswa untuk mempresentasikan hasil risetnya sekaligus mendorong mereka agar terus berkarya di bidang akademik. Kegiatan ini diselenggarakan oleh tiga kampus: IAIN Pontianak, UNIMAS Sarawak Malaysia, dan KUPU-SB Brunei Darussalam,” ujarnya.
ISPC 2025 dinilai memberikan manfaat besar bagi mahasiswa, mulai dari melatih keterampilan akademik, meningkatkan kemampuan presentasi, memperluas jejaring internasional, hingga membuka ruang pertukaran gagasan lintas negara dalam bidang studi Islam dan ilmu sosial.
Ridha Nurhaliza berharap hasil penelitiannya dapat memberi kontribusi pada pengembangan dakwah digital yang lebih inklusif dan relevan dengan masyarakat multikultural di Indonesia.