IAIN Pontianak

SENAH RAYANG: Kampung Rukun di Tapal Batas Indonesia-Malaysia

Malaysia (iainptk.ac.id) – Tulisan ini hasil dari kegiatan Curah Bakti Dosen dan Mahasiswa IAIN Pontianak dan UiTM Shah Alam, UiTM Serawak serta Politeknik Negeri Pontianak (25-27 Oktober 2025) di kampung Senah Rayang,, Tebedu, Serian (Serawak Malaysia)

Jaraknya beberapa kilometer saja dari Border Indonesia – Malaysia (Entikong – Tebedu). Diperlukan waktu 30 menit tiba di lokasi.
Penduduk kampung Senah Rayang mayoritas Bidayu dan Iban. Agama yang dianut Islam, Kristen dan Budha.

Relasi antar penduduk yang berbeda agama dan etnik ini sangat baik.

Kehidupan sehari-hari penuh keakraban, hidup berdampingan sangat harmoni, dan tidak pernah terjadi konflik.

Lokasi Masjid dan Gereja berada dalam satu kawasan, jalan Link Tebedu, Serian. Ketiga pemeluk agama saling menghormati pada hari besar agama.

Masyarakat Kampung Senah Rayang juga tetap menghormati budaya leluhur mereka, seperti Naek Dangau. Perayaan seperti ini disesuaikan dengan keyakinan/agama penduduk.

Momentum harmoni juga tampak pada kegiatan curah bakti UiTM, IAIN Pontianak, dan Polnep dilaksanakan di masjid Al Falah diikuti remaja tanpa memandang batas agama.

Masjid dijadikan titik kumpul dengan berbagai aktivitas. Masak dan makan bersama di sekitar masjid.
Bahkan pemuda tiga Agama tidak beranjak pada saat kegiatan ceramah agama di teras masjid.

Kepala Desa Kampung Senah Rayang, Johari bin Muhammad Jeprydin Mengakui harmoni penduduk yang berbeda agama merupakan warisan sejak nenek moyang mereka sejak dahulu.
Kami menjaga dan merawat nya dengan baik. Namun
Ia berharap generasi muda mereka tetap merawat spirit kerukunan di senah Rayang.
Pengerusi Masjid Al Falah Kampung Senah Rayang, Razali bin Jamian menjelaskan bahwa
Kehadiran tokoh agama dan tokoh adat menetralisir berita negatif tersebut, menjadi kekuatan desa senah Rayang.
” Kami penduduk Senah Rayang selalu menanti kedatangan dosen dan mahasiswa IAIN dan Polnep Pontianak.