Serah Terima Mahasiswa KKL Integratif IAIN Pontianak 2018 di Sungai Kakap, Sukses!

Acara serah terima mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Integratif IAIN Pontianak Tahun 2018 yang berlangsung di Kecamatan Sungai Kakap sukses dilaksanakan, Jumat (3/8) di Kantor Camat Sungai Kakap. Penyerahan dilakukan oleh Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. Hariansyah, M.Si dan diterima langsung oleh Camat Sungai Kakap, Tugiono, SE, didampingi Sekcam Sungai Kakap, Drs. Satuki.

Dalam sambutannya, Ketua Panitia KKL Integratif 2018, Dr. Hariansyah, M.Si menyatakan bahwa jumlah mahasiswa yang mengikuti KKL Integratif tahun ini sebanyak 858 orang. Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 35 hari. Mulai dari 30 Juli s.d. 3 September 2018. Dengan mengambil 55 titik lokasi yang dibagi menjadi 4 zona kecamatan yang ada di Kabupaten Kubu Raya, antara lain: Kecamatan Sungai Kakap, Sungai Ambawang, Kuala Mandor B, dan Sungai Raya. Sedangkan mahasiswa yang ditempatkan di Kecamatan Sungai Kakap berjumlah kurang lebih 200 orang yang dibagi dalam beberapa kelompok dan ditempatkan di desa maupun dusun. Dusun yang dimaksud antara lain, Dusun Sungai Belidak Hulu, Kalimas, Punggur, Jeruju, Tanjung Saleh, dan Sepok Laut.

Camat Sungai Kakap, Tugiono, SE, menyampaikan jika unsur Muspika Kecamatan Sungai Kakap menyambut baik kehadiran Mahasiswa IAIN Pontianak di tengah masyarakat. Ia pun berharap kehadiran Mahasiswa IAIN Pontianak dapat membantu pemerintah dalam melakukan pembinaan kepada masyarakat. Bahkan dalam kesempatan yang sama, Camat menawarkan kerjasama dalam bentuk MOU nantinya, sehingga dengan demikian setiap tahun KKL Integratif selalu dapat terlaksana di daerah ini.

Dalam momen tersebut juga, ia pun menghimbau kepada seluruh mahasiswa KKL agar dapat beradaptasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat. Ia pun mengutarakan harapannya kepada mahasiswa bahwa kehadirannya di masyarakat dapat memberi manfaat bukan menciptakan keresahan maupun menyebarkan paham yang tidak lazim di masyarakat
“Masyarakat di sini, tahlilan, qunut, jangan kalian singgung-singgung itu. Bisa timbul keresahan. Kemudian, kalau orang salat Maghrib, jangan nongkrong sambil main gitar di teras. Ikut jamaah, atau paling tidak masuklah ke dalam rumah dulu.”tegasnya. (S-lp2m).

image_pdfimage_print

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

https://anthropology.unkhair.ac.id/ https://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/