96 CPNS Dosen Kemenag RI Tahun 2017 Ikuti Ujian SKD di IAIN Pontianak

Sebanyak 96 CPNS Dosen Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun Anggaran 2017 mengikuti Ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) di Laboratorium Komputer IAIN Pontianak, 23 Oktober 2017. Terdapat 21 orang yang tidak hadir mengikuti Ujian SKD CPNS Dosen Kemenag Tahun 2017 dari 117 orang perserta terdaftar yang terdiri dari 103 orang formasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak dan 14 orang untuk Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri (STAKatN) Pontianak.

Dari 96 peserta yang mengikuti Ujian SKD dengan menggunakan Sistem Computer Assisted Test (CAT) tersebut, hanya 22 orang saja yang memenuhi passing grade (penilaian) dan 1 orang dengan formasi cumlaude (ringking) yang berhak mengikuti ke tahap selanjutnya (Test Kompetensi Bidang). Kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan sukses atas kerjasama dan dukungan Rektor dan Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, Ketua STAKatN, Tim CAT BKN, Pemantau Kemenag, serta seluruh tim seleksi IAIN Pontianak dan STAKatN Pontianak. Sebelum pelaksanaan test dimulai, Rektor IAIN Pontianak di dampingi Kepala Biro AUAK IAIN Pontianak, memberikan arahan kepada panitia dan peserta.

Kasubbag. Organisasi, Kepegawaian dan Penyusunan Peraturan IAIN Pontianak, Adi Mulyono, S.Sos., menjelaskan bahwa ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh para peserta sebelum mengikuti Ujian SKD. “Tahap pertama, para pesera melakukan verifikasi dengan menyerahkan print out kartu peserta ujian dan KTP asli/Kartu Keluarga/Surat Keterangan Pengganti Identitas yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Setelah melakukan verifikasi, Tim I selanjutnya memberikan nomor peserta dan kartu kecil yang berfungsi untuk penitipan barang.”

Tahap kedua, para pesera memasuki ruang I untuk menitipkan barang-barang yang dibawa dengan menggunakan kartu kecil yang telah diberikan sebelumnya kepada Tim II. Barang-barang yang diperbolehkan untuk dibawa masuk hanya kartu ujian dan KTP. Tahap ketiga, para peserta melakukan scaning fisik untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang dipilah sesuai dengan jenis kelamin,” urainya.

Adi menambahkan, “Tahap keempat, para peserta memasuki ruang II dan mendapatkan pin I yang terhubung dari server tes dari Tim IV. Tim IV juga berkewajiban untuk mengecek kembali apakah peserta sesuai dengan identitas yang dibawa atau tidak. Di ruang II tersebut, para peserta melihat simulasi yang ditayangkan secara berulang dan kemudian digeser ke ruang ujian 15 menit sebelum ujian. Di ruang ujian, semuanya ditangani full oleh Tim BKN. Ujian berjalan selama 90 menit dan para peserta dapat mengetahui hasilnya secara langsung.”

Adi berharap Ujian SKD ini dapat menghasilkan putra-putri terbaik bangsa. “Dengan dilaksanakannya tes yang transparan ini, kami berharap dapat menghasilkan putra-putri terbaik bangsa yang akan berkontribusi secara maksimal untuk membangun IAIN Pontianak dan STAKatN sebagai PTKN yang ada di Kalimantan Barat pada khususnya. Secara umum, kami berharap mereka dapat berkontribusi dalam peningkatan kapasitas SDM yang ada di Kalbar, karena kedua PTKN ini akan menciptakan generasi yang lebih bermutu di Kalbar,” harapnya.

Para peserta yang yang memenuhi passing grade dan berhak mengikuti ke tahap selanjutnya (TKB) diharapkan bersabar. Hal ini karenakan, sampai hari ini masih ada di titik tertentu yang masih mengikuti ujian dan kemudian akan dihimpun seluruhnya oleh panitia seleksi kementerian pusat. “Bagi para peserta yang memenuhi passing grade agar terus memantau portal/website Kemenag RI dan kemudian akan direlay di website IAIN Pontianak untuk mendapatkan informasi resmi terbaru tentang pelaksanaan tes tahap selanjutnya,” tegasnya.

Print Friendly, PDF & Email