IAIN Pontianak

Bahasa IndonesiaالعربيةEnglish

IAIN Pontianak Perkuat Komitmen Inklusi, Gratiskan UKT dan Dirikan Unit Layanan Disabilitas

Pontianak (iainptk.ac.id) – Pada Selasa, 11 Februari 2025, IAIN Pontianak menerima audiensi mengenai minat mahasiswa disabilitas berkuliah di IAIN Pontianak. Pertemuan ini dihadiri oleh empat calon mahasiswa penyandang disabilitas yang didampingi oleh Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Zamhari Abdul Hakim, Ketua National Paralympic Committee of Indonesia (NPCI) Mustaat Saman, S. Hut., Pembina LPI Arrahmah, serta orang tua / wali dari calon mahasiswa.

Ketua PPDI, Zamhari Abdul Hakim, menyampaikan harapannya agar semakin banyak penyandang disabilitas, termasuk tuna rungu, yang melanjutkan pendidikan tinggi di IAIN Pontianak.

“Harapan kami agar teman-teman disabilitas lebih giat untuk melanjutkan kuliah di IAIN Pontianak. Kampus ini telah membuka ruang bagi mereka dan memberikan kesempatan yang sama,” ujarnya.

Ketua NPCI, Mustaat Saman, menegaskan bahwa IAIN Pontianak menjadi kampus pertama yang memberikan ruang bagi mahasiswa disabilitas untuk mengakses pendidikan lebih tinggi.

“Terima kasih kepada IAIN Pontianak yang telah menjadi kampus inklusi, memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas. Kami berharap teman-teman tuna rungu dan disabilitas lainnya bisa bergabung di sini. Insyaallah, kami akan membantu penyediaan Juru Bahasa Isyarat (JBI) untuk mendukung pembelajaran mereka,” ungkapnya.

Pembina LPI Arrahmah, Ichwani, juga mengapresiasi langkah IAIN Pontianak dalam mengakomodasi kebutuhan mahasiswa disabilitas.

“Mereka memiliki keinginan, kemampuan, dan bakat yang harus dikembangkan. Kami berharap kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh para penyandang disabilitas untuk meraih pendidikan tinggi,” katanya.

Kepala Bagian Umum dan Pengembangan Lembaga (ULA), Muhammad Syahrun, SE., MM., mengakui bahwa IAIN Pontianak masih memiliki keterbatasan dalam sarana dan prasarana yang ramah disabilitas. Namun, kampus terus berupaya melengkapi fasilitas yang dibutuhkan secara bertahap.

“Kami menangkap semangat kawan-kawan disabilitas untuk melanjutkan pendidikan. Meskipun masih ada keterbatasan fasilitas, kami berkomitmen untuk terus memperbaiki dan melengkapi akses pendukung bagi mereka,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Rektor IAIN Pontianak mengeluarkan kebijakan pembebasan UKT bagi mahasiswa disabilitas serta pendirian Unit Layanan Disabilitas (ULD) sejak 2023. Selain itu, mata kuliah Pendidikan Inklusi juga akan mulai diterapkan untuk memperkuat wawasan dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep inklusi di dunia pendidikan. Selain itu pembangunan gedung baru juga sudah dilengkapi dengan beberapa akses yang memudahkan bagi disabilitas, seperti lift, tangga landai, dan toilet khusus.

Penulis : Farli
Editor : Bambang

image_pdfimage_print