Pontianak (iainptk.ac.id) 11 Oktober 2025 — Suasana malam di halaman kampus IAIN Pontianak berubah menjadi lebih hangat dan penuh semangat. Bukan karena cuaca, tapi karena hadirnya para calon anggota baru teater Komunitas Santri (KOMSAN) yang berkumpul untuk mengikuti Malam Kontemplasi KOMSAN 2025. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari satu malam, pada 11–12 Oktober 2025, ini mengusung tema “Membangun Langkah Awal Kebersamaan dalam Ikatan Persaudaraan KOMSAN.”
Acara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Ismail Ruslan, M.Si, yang dalam sambutannya memberikan suntikan motivasi kepada para peserta. Ia menegaskan bahwa KOMSAN bukan sekadar tempat bermain teater, melainkan wadah pembentukan karakter kreatif dan inovatif bagi mahasiswa.
“KOMSAN sudah banyak melahirkan mahasiswa kreatif dan inovatif. Kalian beruntung menjadi bagian dari keluarga ini. Jadikan KOMSAN bukan hanya tempat berkarya seni, tapi juga ruang tumbuh untuk sukses dalam kuliah dan kehidupan,” pesan Dr. Ismail dengan semangat yang disambut tepuk tangan riuh peserta.
Sementara itu, Ketua KOMSAN, Irfan, menjelaskan bahwa kegiatan malam kontemplasi ini merupakan program rutin tahunan yang menjadi pintu masuk bagi mahasiswa baru sebelum resmi menjadi anggota.
“Kontemplasi bukan hanya acara formalitas, tapi momen untuk mengenal jati diri, mengenal sejarah KOMSAN, dunia keteateran, serta meluruskan niat dan motivasi sebelum benar-benar terjun ke panggung seni dan pengabdian,” ujarnya.
Selama dua hari penuh, para peserta diajak menyelami berbagai kegiatan seru dan reflektif, mulai dari pengenalan sejarah KOMSAN, pelatihan dasar keorganisasian dan keteateran, hingga sesi kontemplasi yang menjadi ruang introspeksi diri. Sebagai penutup, para peserta menampilkan pementasan reflektif sederhana yang menggambarkan hasil pembelajaran dan pengalaman selama kegiatan berlangsung — penuh ekspresi, makna, dan tawa.
Kegiatan ini terselenggara berkat dukungan penuh pihak kampus IAIN Pontianak, yang selalu memberi ruang bagi mahasiswa untuk berkembang melalui kegiatan seni dan budaya.
Sebagaimana semangat yang selalu dijunjung tinggi oleh para pegiat teater, malam itu ditutup dengan kutipan legendaris dari W.S. Rendra, sang maestro teater Indonesia:
“Selama keingintahuan itu masih ada, maka teater tak akan pernah mati.”
Dan benar saja, dari semangat para peserta malam itu, tampak bahwa api keingintahuan itu masih menyala, tanda bahwa teater, dan KOMSAN, akan terus hidup, tumbuh, dan menginspirasi.
