- -

BELAJAR BUDIDAYA BUAH NAGA, PESERTA KKL-DR SEKADAU TEMUI PELOPOR SENOMONG RAYA

Jumat (05/08), dalam rangka meningkatkan kesejahteraan warganya, Desa Merapi memiliki program unggulan yaitu UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Kesejahteraan Keluarga) yang dibina oleh desa. Warga membentuk kelompok kerja sesuai dengan keinginannya. Salah satu kelompok yang telah berjaya menggeluti bidangnya yaitu Senomong Raya. Peserta KKL-DR Wilayah Sekadau beruntung memiliki kesempatan berbincang-bincang terkait prestasi yang telah diraih selama ini.

Kelompok Senomong Raya merupakan kelompok yang bergerak dalam bidang budidaya buah naga yang dipelopori oleh Taleb.

“Tahun 2013 lalu di tempat saya berkerja didatangi oleh insinyur dari Jakarta yang membawa bibit buah naga. Namun 8 bulan kemudian, perusahaan tempat saya berkerja itu bangkrut, jadi bibit – bibit buah naga tersebut saya bawa pulang. Tidak mudah dalam merawatnya, ketika musim berbunga, ia tidak menghasilkan buah jadi memerlukan sesuatu yang dapat membuatnya berbuah, bahkan saya pernah mencoba memberinya pupuk, tapi tetap tidak berhasil,” jelasnya.

“Hingga suatu malam saya melihat kelulut (lebah) berterbangan di bunga buah naga saya dan tanpa disangka keesokan harinya bunga tersebut layu, saya sempat heran, tapi lama – kelamaan berubah menjadi tunas buah. Semenjak itu saya membudidayakan kelulut dari berbagai jenis dengan membuat sarang palsu untuk memancing kelulut datang dengan memasukkan batang yang bergetah seperti batang pohon mangga. Hingga saat ini buah naga tumbuh dan berkembang dengan baik, buah dengan ukuran besar dan rasa yang sangat manis,” sambungnya.

Perawatan buah naga tidaklah mudah, mulai dari kayu yang dipakai sebagai penyangga pohon buah naga harus kuat dan tahan lama kurang lebih satu tahun seperti kayu belian. Kayu diganti setiap tahunnya. Parit diperlukan agar akar-akar pohon naga tidak terkontaminasi oleh akar – akar pohon lain yang dapat menyebabkan pohon menguning dan tidak mau berbunga. Parit digali satu kali dalam seminggu.

“Masa panen dilakukan 1-2 kali dalam sebulan dengan jumlah 60-100 kg. Saya mengekspor buah naga dalam kota hingga luar kota seperti Melawi, Sintang, dan lain-lain,” pungkasya.

Print Friendly, PDF & Email