-

FUAD Awali Perkuliahan dengan Kuliah Umum

PONTIANAK (iainptk.ac.id)– Awal September ini IAIN Pontianak telah memulai perkuliahan semester ganjil 2019-2020. Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Pontianak mengawali kuliah bagi mahasiswa baru dengan menggelar kegiatan Kuliah Umum, Senin (2/9) pagi di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud. Ratusan mahasiswa baru berkumpul dengan seragam baju putih dan celana gelap. Narasumber yang dihadirkan pada kuliah umum itu adalah kandidat doktor Ahmad Jais. Ia merupakan dosen FUAD dan juga sebagai founder & coach at mind healing technique (MHT) of Indonesia.

Tampak hadir pada kegiatan tersebut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga, Dr. Firdaus Achmad, M.Hum, Dekan FUAD, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Harjani Hefni, Lc, MA, Kaprodi, Sekprodi, dosen dan tenaga kependidikan di FUAD.

Dr. Firdaus Achmad, M.Hum., dalam kata sambutannya menyampaikan “Mahasiswa FUAD harus bangga karena FUAD memiliki dosen bergelar doktor yang paling banyak di IAIN Pontianak. Artinya kalau doktornya banyak, konsekuensi logisnya mahasiswa FUAD harus lebih cerdas, harus lebih baik, harus lebih terapis dalam pengelolaan belajarnya. Selain itu di FUAD juga memiliki dua prodi yang secara khusus mengkaji tentang psikologis manusia. Pertama Prodi Psikologi Islam dan kedua, Prodi Bimbingan dan Konseling Islam.”

Dekan FUAD, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyatakan, “Perlu kami sampaikan bahwa pada hari ini FUAD adalah fakultas yang pertama melaksanakan kuliah umum di lingkungan IAIN Pontianak. Secara administrasi FUAD sudah siap untuk melaksanakan perkuliahan. Jadwal sudah rapi, dan tidak ada yang bermasalah. Kami baru bisa menyiapkan ruang perkuliahan dilantai 3 di Tower C. Sedangkan lantai 4 dan 5 sedang dalam penataan. Kami berharap mahasiswa bisa belajar dengan tenang dan nyaman, kemudian menjadi mahasiswa berprestasi kedepannya.” ujarnya.

“Kami juga melaporkan, untuk mengantarkan mahasiswa FUAD menjadi sarjana. Tahun ini kami melaunching 2 program. Pertama program Jumat mengaji, dimaksudkan untuk membekali dan memperkuat ilmu al-Quran. Kita tidak akan meluluskan mahasiswa jika tidak bisa membaca al-Quran. Ini akan berlangsung selama satu tahun, jika tidak lulus akan mengulang tahun berikutnya. Program ke dua, FUAD melaunching rumah literasi. Mahasiswa bisa menulis dan targetnya 1 orang 1 buku.” terangnya.

Mahasiswa juga mendapatkan materi sekaligus praktek tentang terapi diri. Terapi yang mahasiswa lakukan adalah terapi belajar, tujuannya mahasiswa bisa fokus dalam belajar hingga menjadi lulusan yang sukses.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email