- -

Masuk Tahun Politik, IAIN Pontianak dan PWNU Kalbar Gelar Deklarasi Tangkal Radikalisme dan Anti Politik Identitas

Pontianak (iainptk.ac.id) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak bersama Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) Kalimantan Barat, menggelar Deklarasi Tangkal Radikalisme dan Anti Politik Identitas yang dilaksanakan di Auditorium Syekh Abdurrani IAIN Pontianak, pada Jumat (13/01/2023).

Kegiatan ini dihadiri langsung Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs.H. Ria Norsan, MM.,MH., Pengurus PWNU Kalimantan Barat, para pejabat di lingkungan IAIN Pontianak dan juga para stakeholder. Deklarasi ini diadakan mengingat sudah memasuki tahun politik. Kegiatan ini juga disandingkan dengan pelepasan peserta lomba dalam rangka 1 abad NU di Surakarta.

Dr. H. Syarif, S.Ag., MA., Rektor IAIN Pontianak yang juga merupakan Ketua PWNU Kalbar mengajak untuk tidak menerima paham-paham yang mendiskreditkan salah satu unsur bangsa Indonesia. “Kita tangkal radikalisme dan tolak politik identitas. Kita harus paham betul mengenai apa itu moderasi beragama. Kita sepaham bahwa negeri ini diperjuangkan kebebasannya untuk semua elemen bangsa, semua unsur agama, semua unsur bangsa. Makanya tidak ada yang boleh merasa berhak untuk paling mulia di negeri ini, untuk paling merasa punya hak. Karena negeri ini kita perjuangkan bersama-sama. Maka hari ini mari kita berpikir untuk tidak menerima paham-paham yang mendiskreditkan salah satu unsur dari bangsa ini, baik suku maupun agama,” ungkapnya tegas.

Kemudian dihadapan seluruh undangan beliau melanjutkan “Tentu kami sebagai ASN jelas posisinya, untuk menolak politik identitas. Pengurus NU hari ini terus mengambil jarak pada partai politik, tapi orang NU wajib berpolitik. Jadi deklarasi yang dibacakan pada hari ini tujuannya adalah jelas kita menolak politik identitas. Kita sebagai pengurus NU dan ASN di IAIN Pontianak, kita harus mengamalkan ini,” pintanya.

Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H., menyampaikan kepada generasi muda untuk tetap santai dan waspada, “Ingin saya sampaikan, kita menanggapi soal menangkal radikalisme dan tolak politik identitas. Generasi muda, tidak terasa kita sudah masuk dalam tahun politik. Kadang kala masyarakat kecil-pun tahu sekarang ini tahun politik. Ditahun politik ini jangan juga kita terlalu memikirkan, jadi santai saja, namun kita tetap waspada. Waspada dalam arti jangan sampai negara kita, bangsa kita, di obrak-abrik dengan paham-pahan yang tidak sesuai dengan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Ini yang paling penting dan perlu kita sikapi,” jelasnya.

Demi mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dalam tahun politik, Wagub Kalbar ini pun berpesan kepada mahasiswa yang hadir pada kegiatan tersebut untuk saling menghormati dan jangan menjadikan perbedaan sebagai perpecahan.

“Memang sekarang kita dilahirkan dengan situasi yang sangat berbeda. Berbeda suku dan berbeda agama. Tetapi yang perlu kita ingat, perbedaan jangan sampai kita jadikan sebagai perpecahan. Tapi mari kita bersama-sama jadikan satu perbedaan yang ada didalam bangsa kita ini sebagai perekat untuk mempersatukan anak-anak bangsa kita ini. Sehingga masuk kedalam situasi politik pun tidak akan terjadi masalah. Kuncinya adalah diantara satu dan yang lainnya saling menghormati. Jika kita sudah saling menghormati, maka tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

sebelum mengakhiri sambutannya, wakil gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H berharap kepada para peserta lomba dapat meraih prestasi pada perhelatan olahraga dalam rangka 1 Abad NU tersebut. “Untuk adik-adik yang akan berangkat yang mengikuti perlombaan ini, mudah-mudahan dapat meraih prestasi,” harapnya.

Penulis : Farli dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email