Pontianak (iainptk.ac.id) Program Studi Pendidikan Bahasa Arab melaksanakan Assesmen Lapangan, Rabu, (18/01) di Auditorium Syeikh Abdul Rani Machmud. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA. Dihadiri pula oleh Wakil Rektor I Bidang APL, Dr. Ali Hasmy, M.Si, Wakil Rektor II Bidang AK, Dr. H. Saifuddin Herlambang, MA, Wakil Rektor III Bidang KKA, Dr. Ismail Ruslan, MA. Beserta pejabat lainnya di lingkungan IAIN Pontianak. Kedua Asesor LAMDIK, Dr. Umi Hanifah, M.Pd (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya), Dr. Mochamad Muizzuddin, M.Pd (Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten).
Dekan FTIK, Dr. H. Hermansyah, MA menghaturkan terima kasih atas kehadiran dari segala elemen penting di IAIN Pontianak. “Kami merasa semangat kawan-kawan di FTIK luar biasa, dengan sokongan dan dukungan dari berbagai pihak termasuk dari elemen pimpinan FTIK sebelumnya. Kami berharap acara ini berjalan lancar dan sukses. Terima kasih atas kehadiran dari kedua asesor LAMDIK. Semoga bapak ibu senantiasa sehat dan dimudahkan segala urusannya,” ungkapnya.
“Alhamdulillah hari ini juga hadir beberapa alumni PBA yang telah berkarir di bidangnya. Termasuk juga Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA merupakan alumni PBA,” tambahnya.
Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA mengucapkan selamat datang kepada kedua asesor LAMDIK di Kota Khatulistiwa. “Kita semua berkomitmen jika ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap perguruan tinggi khususnya prodi karena bagian dari sistem untuk mengukur kualitas di pendidikan kita,” ujarnya.
“Saya berkomitmen pembiayaan program berbasis akreditasi yaitu APT/APS. Kitab suci utama kami yaitu akreditasi, kemudian selanjutnya SAKIP dan ISO,” tambahnya.
Ia berharap Prodi PBA ini dapat mengungguli hasil dari PAI. Sebab dua alumninya telah menjadi Ketua STAIN Pontianak, Dr. H. Moh. Haitami Salim, M.Ag dan Rektor IAIN Pontianak, Dr. H. Syarif, MA. Tidak hanya itu, Dekan FTIK sebelumnya yakni Dr. H. Dwi Surya Atmaja, MA merupakan alumni PBA.
Ia berharap Dekan FTIK dan tim memahami tentang apa saja yang harus dilakukan dalam akreditasi ini. Ia juga minta agar tak malu bertanya tentang apapun yang dibutuhkan untuk melengkapi semua data AL nantinya.
“Mudah-mudahan dua asesor betah di Pontianak. Terima kasih atas kehadiran dari seluruh tamu undangan. Semoga AL mendapat kesan yang mendalam dengan memberi guidance yang tepat bagi kawan-kawan. Mohon masukan dan sarannya sehingga hasilnya dapat maksimal. Tentu kami berharap nilai maksimal yang akan diraih nantinya,” terangnya.
Sementara itu, Dr. Mochamad Muizzuddin, M.Pd (Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten) selaku Asesor LAMDIK mengaku bersyukur dapat berjumpa dengan tim sekaligus berkesempatan menjadi asesor LAMDIK di PBA FTIK IAIN Pontianak.
“Alhamdulillah kami berdua berlatarbelakang dari PBA. Jadi sudah tahu persis karakter dosen PBA yang saat mengumpulkan RPS susah sekali. Oleh karena itu kami hadir bukan untuk menjudge, namun ingin mengingatkan dan mengevaluasi dalam rangka untuk progres kemajuan yang unggul,” ujarnya.
Menurutnya, ada tahapan proses yang harus dilalui. Oleh karenanya selama dua hari ini ia dan asesor lainnya akan membantu bagaimana proses itu berjalan dengan baik termasuk tata kelola, tata pamong yang harus seirama antara prodi satu dengan prodi lainnya. Ia berharap kegiatan hari ini dapat membawa berkah dan PBA mendapatkan akreditasi yang unggul.
Asesor lainnya, Dr. Umi Hanifah, M.Pd (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel, Surabaya) mengatakan “Saya bersyukur dapat membersamai bapak/ibu sekalian dalam AL ini. Kedatangan kami bagi saya pribadi merupakan AL perdana secara luring pasca covid yang selalu melalui daring. Kami berdua mendapat amanah dari LAMDIK untuk melanjutkan proses asesmen setelah proses AK. Alhamdulillah kelanjutannya hari ini dilaksanakan secara luring.
Kami berdua sudah mengirimkan konfirmasi kepada Prodi PBA terkait data yang akan dikonfirmasi dan diklarifikasi dari AK yang sudah kami baca. Hari ini kami akan memotret bukti yang nantinya menjadi proses penilaian. Hal ini untuk menyempurnakan bukti-bukti yang tertulis di LED. Hal-hal yang tertinggal nantinya dapat dilengkapi guna proses pelaporan kami ke LAMDIK. Semoga proses ini dapat berjalan lancar dan memperoleh hasil yang maksimal,” pungkasnya.
Penulis: Septian Utut Sugiatno, M.Pd
Editor : Omar Mukhtar