-

Bangun Kesadaran Wakaf, Kanwil Kemenag Kalbar Gandeng IAIN Pontianak Gelar Seminar Wakaf Goes to Campus

Pontianak, (iainptk.ac.id)– Kementerian Agama Propinsi Kalimantan Barat menggandeng IAIN Pontianak helat seminar Wakaf Goes to Campus bersama Fakultas Syariah. Acara itu dilaksanakan di Aula Syeikh Abdul Rani Mahmud. Kegiatan juga merupakan program inovatif. Kalimantan Barat mendapatkan bagian yang pertama, mulai dari pusat sampai ke daerah yang tidak seluruh daerah atau provinsi mendapatkan program ini” ungkap Kepala Bidang Penerangan Islam Kemenag Kalbar, Kaharudin, S.Ag, Kamis, (07/11/2019).

”Alhamdulilah menggandeng Fakultas Syariah Perwakilan Badan Wakaf Indonesia Provinsi Kalimantan Barat, dan Bank Kalbar Syariah. Kegiatan ini juga bertujuan untuk integrasikan kepada mahasiswa, sebagai pelajar dan calon pemimpin bangsa atau yang lebih dikenal dengan generasi melenial”, ungkap Kaharudin disela menyampaikan laporannya sebagai Ketua Penyelenggara.

Lebih lanjut Kaharuddin dalam kesempatan tersebut juga mengakatan generasi muda sebagai generasi penerus, sebagai calon pemimpin bangsa mendapatkan kesempatan belajar, memiliki pemahaman tentang pengelolaan wakaf, generasi melenial ini ketika mereka berada di dunia maya, mereka tidak hanya aktif dengan gaya hidup. Anak masa kini mengetahui bahan pokok lain. mereka juga harus mampu beradaptasi tentang wakaf.

’’Inilah pentingnya melibatkan generasi muda milenial dalam memahami wakaf.

Melalui kegiatan seminar wakaf Goes to campus selain itu juga kegiatan ini disertai dengan kegiatan lomba penulisan artikel.” terangnya.

Mahasiswa Kalimantan Barat responsif atas lomba penulisan artikel. Diluar perkiraan, peserta berjumlah 73 mahasiswa. Ini menggambarkan betapa antusias mahasiswa generasi milenial ketika berbicara mengenai wakaf.

Dalam penyelegaraan ini sebagai bentuk kolaborasi dengan beberapa pihak, antara lain Fakultas Syariah, PWI, dan Bank Kalbar Syariah.

Saya mengkhususkan bekerjasama karena Bank Kalbar merupakan lembaga keuangan Syariah. Bank daerah yang diberikan kewenangan untuk mengelola wakaf tunai, sehingga memiliki harapan. Dengan berkerjasama mulai hari ini dan berkelanjutan pada tahap berikutnya.

“Secara bersama mengembangkan wakaf tunai sebagai upaya meningkatkan ekonomi ummat, dalam pengembangan ekonomi dan pendidikan. Harapan dalam berkerjasama unit Bank Kalbar Syari’ah” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu Rektor IAIN Pontianak Dr. Syarif. S. Ag. M. Ag., mengungkapkan sangat mengejutkan dan terimakasih karena telah melakukan kerjasama melalui Wakaf Goes to campus. Kerjasama ini, kerjasama yang baik. Semoga ini juga bagian dari kerjasama antara Kanwil Kemenag dan IAIN Pontianak kedepan.
Kalau tidak salah kerjasama dengan Kanwil baru ini terwujud walaupun dalam bentuk wacana ada atmosfirnya. Melihat adanya kemajuan seperti seminar, ”Menulis artikel dan menulis buku, kita sudah memulai selama ini. Kalau kita berbicara wakaf tentang kuburan, Kemajuan dan sebagai bentuk pernyataan kita, sebagai ummat Islam, kerjasama melalui Fakultas Syariah atas nama IAIN menindak lanjuti membuat sebuah buku tentang fiqih wakaf” jelasnya.

Wakaf bagian dari infaq dan kita harus memulai. Supaya tidak hanya wacana. IAIN Pontianak sedang meminimalisir hal-hal percakapan ritualistik sekiranya manusia baik-baik saja. IAIN memiliki Aula terindah IAIN terdapat dan ini wakaf STQ ke IAIN meskipun serah terima belum diberikan itu adalah bentuk wakaf, tinggal menunggu wakaf Kanwil Kemenag Kalbar untuk IAIN Pontianak” tutup Rektor Syarif.

Drs. H. Ridwansyah, M.Si selaku Kepala Kantor Wilayah Kemenag Kalbar menyampaikan apresiasi seminar ini, dan sangat luar biasa wakaf Goes to campus. Mengajak kepada generasi milenial tantangan kita, berada pada generasi milenial karena kalau milenial cenderung memikirkan yang nyata.

”Generasi milenial selalu up date. Melalui generasi milenial menjadi penyambung, karena memiliki gerak cepat. Dalam menyelesaikan tugas bahkan generasi milenial terdapat dua sisi seperti mata pisau,” ungkapnya.

Generasi milenial juga seringkali terjebak pada kondisi salah. Oleh karena itu perlu memberikan dukungan.

“Perlu menyiapkan generasi milenial yang cerdas, mandiri dan membangun hubungan sosial. Di tengah kemajuan teknologi yang jauh terasa dekat dan dekat terasa jauh. Membangun kepedulian sosial sehingga terbagun hubungan yang harmonis” ulasnya.

“Kaum melenial dengan kemampuan teknologinya, bisa menyuarakan. Kami di Kementerian Agama tidak bisa meninggalkan IAIN Pontianak sebagai penjamin mutu dari dalam berbagai kegiatan terlihat memang tidak seperti bersentuhan langsung tetapi sumber daya manusia direkrut untuk memperkuat yang kebanyakan adalah alumni IAIN Pontianak” pungkasnya mengakhiri.

Penulis: Abdullah
Editor: Aspari Ismail

Print Friendly, PDF & Email