- -

PESERTA KKL-DR WILAYAH SEKADAU KUNJUNGI WISATA SEJARAH LAWANG KUARI

Sabtu (07/08) Peserta KKL-DR Wilayah Sekadau mengunjungi tempat wisata sejarah Lawang Kuari, yang merupakan ikon/julukan dari Kabupaten Sekadau yaitu Bumi Lawang Kuari. Terletak di Desa Kelilit, seberang Kapuas Kecamatan Sekadau Hilir. Perjalanan yang ditempuh tidak terlalu jauh dari Kota Sekadau, hanya perlu menyeberangi Sungai Kapuas melalui Desa Sungai Putat, Kecamatan Sekadau Hilir.

Sebelum melakukan perjalanan, Peserta KKl-DR Wilayah Sekadau menyempatkan diri untuk bersilaturahmi bersama Kepala Dusun Desa Sungai Putat. Hanya untuk saling menyapa dan memperkenalkan diri.

Goa Lawang Kuari atau Lawang Kuari merupakan peninggalan sejarah dari Kerajaan Sekadau yaitu Kusuma Negara. Goa Lawang Kuari memiliki 3 lubang pada batu yang berjejer, konon katanya lubang paling kiri dipercaya milik suku Dayak, bagian tengah milik suku Melayu, dan bagian kanan milik suku Tionghoa. Sehingga hal itu mengambarkan suku-suku yang ada di Kabupaten Sekadau. Tidak semua manusia bisa masuk kedalam lobang kecil tersebut, dipercaya hanya bagi orang orang tertentu yang bisa masuk dan dipercaya juga bahwa lubang-lubang tersebut semakin ke dalam maka semakin melebar hingga bisa setinggi manusia.

Dari cerita mulut ke mulut mengenai sejarah Lawang Kuari, bahwa Goa Lawang Kuari merupakan tempat persembunyian Pangeran Agoeng dari Kerajaan Sekadau. Bersama para pengikutnya, Pangeran Agoeng dikisahkan meninggalkan istana di Sungai Barak, Desa Mungguk, karena selisih paham dengan raja yang berkuasa kala itu. Sang pangeran dan pengikutnya pun diburu prajurit istana. Untuk menghilangkan jejak dari kejaran, Pangeran Agung menaburkan abu yang menyelimuti semua pengikutnya itu kemudian berubah menjadi Batu

Penulis: Medhivia Purwandhini Azis ( KORWIL 2 )

Print Friendly, PDF & Email