-

IAIN Pontianak Perkuat Komitmen dengan FGD: Melangkah Bersama dalam Moderasi Beragama

Pontianak (iainptk.ac.id) Moderasi beragama merupakan salah satu dari 7 program prioritas Kementerian Agama. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh IAIN Pontianak untuk merealisasikan program moderasi beragama ini dengan berbagai cara. Salah satunya  dengan melakukan penelitian yang berjudul “Daya Tahan dan Relevansi Kebijakan Moderasi Beragama di IAIN Pontianak.”

Penelitian ini diketuai oleh Dr. Samsul Kurniawan, S.Th.I., M.S.I., dengan anggota peneliti Andry Fitriyanto, M.Ud., (Dosen IAIN Pontianak) dan Azizul (mahasiswa IAIN Pontianak). Sebelum penelitian ini dipublikasikan, perlu adanya Forum Group Discussion (FGD) yang berlangsung di Ruang Rapat Senat, Gedung Rektorat Lt 4, pada 14 November 2023.

Penelitian ini menyoroti ketersediaan SDM yang memiliki kemampuan tentang moderasi beragama; fasilitas yang ada untuk mensupport moderasi beragama, serta visi dan misi yang harus mensupport moderasi beragama. Penelitian seputar moderasi beragama ini dilakukan untuk menentukan pengembangan berikutnya di IAIN Pontianak.

Andry memaparkan data yang sudah didapat tentang kebijakan moderasi beragama di IAIN Pontianak, seperti adanya Rumah Moderasi Beragama, kebijakan kurikulum, kebijakan kemahasiswaan, kebijakan penganggaran, kebijakan bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta kebijakan kuliah umum moderasi beragama.

Terdapat beberapa masukan dari para dekan dan undangan FGD ini, seperti dari Dekan FEBI yang menginginkan MK Moderasi beragama bisa menjadi matakuliah institut. Perlu juga penelitian tindaklanjut tentang dampak dari Moderasi beragama di IAIN Pontianak. Perlu juga penelitian tambahan tentang bagaimana relasi gender, relasi perbedaan paham di dunia kerja. Moderasi beragama bukan hanya konsep tetapi budaya hidup. Riset ini begitu penting dan bagus, semoga bisa menjadi kebijakan untuk IAIN Pontianak.

Pada momen yang sama, Dekan Fakultas Syariah berharap moderasi beragama bukan hanya berupa program tetapi menjadi ruh/pemikiran yang perlu disebarkan luaskan dalam berbagai ilmu pengetahuan, bukan hanya dalam satu MK khusus.

Perwakilan LPM selaku Koordinator Pengembangan Kurikulum menyampaikan kita sudah memiliki Perkin, kita juga sudah memiliki Matakuliah Moderasi beragama di beberapa Program Studi. Kami akan mengawal mutu di IAIN Pontianak.

Terakhir, Ketua Peneliti yang juga merupakan Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI) berharap Moderasi beragama menjadi arus kebijakan di kampus. Beliau menegaskan, “Moderasi beragama bukan berarti anti cadar, justru boleh bercadar. Artinya memberikan peluang kebebasan kepada teman-teman (mahasiswa), sejauh itu tidak melanggar hak dan kewajiban orang lain,” ungkapnya.

Beliau melanjutkan, “Penelitian ini untuk melihat seberapa daya tahan kebijakan kita, sertifikat wawasan kebangsaan apakah relevan dengan kebutuhan moderasi beragama. Oleh sebab itu masukan, saran, informasi oleh teman-teman akan kami terima,” harapnya.

“Insya Allah, ketika laporan ini sudah jadi dan dibukukan, nanti kita akan undang lagi teman-teman. Kami punya harapan besar bahwa naskah penelitian ini akan menjadi panduan kebijakan di kampus tercinta IAIN Pontianak,” pungkasnya.

Penulis: Bambang Eko Priyanto
Editor: Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email