-

Pimpinan IAIN Pontianak Bahas Persiapan PBAK 2023 dengan Ormawa, Prioritaskan Keamanan Maba

Pontianak (iainptk.ac.id) – Warek III beserta Kabag ULA telah mengadakan pertemuan dengan perwakilan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang menjadi panitia Pengenalan Budaya Akademik dan KemahasiswaaN (PBAK) IAIN Pontianak. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas pelaksanaan PBAK IAIN Pontianak tahun 2023. Diskusi ini berlangsung di Auditorium Syekh Abdul Rani Mahmud, Selasa,(8/8/2023).

Sesuai dengan jadwal akademik, PBAK akan diadakan mulai tanggal 29 hingga 31 Agustus 2023. Mahasiswa baru diharapkan sudah berada di kampus pada tanggal 28 Agustus, satu hari sebelum acara PBAK dimulai.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Rektor Kemahasiswaan dan Kerjasama (Warek III), Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyampaikan kepada perwakilan Ormawa yang menjadi panitia PBAK pentingnya mengatasi mahasiswa baru dengan hati-hati. Peserta pria harus ditangani oleh mahasiswa pria, begitu juga dengan peserta wanita yang harus ditangani oleh mahasiswi. “Kita harus menjaga nama baik pribadi dan reputasi IAIN Pontianak,” ungkapnya.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, PBAK akan mengusung konsep perkemahan, di mana semua Mahasiswa Baru (Maba) akan menginap di kampus. Terkait hal ini, Warek III menambahkan, “Kita juga ada kegiatan malam dan tidak lebih dari jam 9. Karena panitia dan mahasiswa baru (Maba) sudah bangun dari subuh. KegiatAn malam itu ada sholat Magrib dan sholat Isya serta materi sampai jam 9 selanjutnya istirahat,” jelasnya.

Warek III juga mengingatkan kepada panitia dari mahasiswa agar penugasan yang diberikan tidak terlalu banyak dan harus relevan dengan aspek akademik. Tugas dapat berupa mencatat materi, cukup dengan 1 lembar ringkasan per materi. “Jangan ada tugas yang tidak sesuai dengan konteks dan tujuan PBAK,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik (ULA), Muhammad Syahrun, SE., MM., menjelaskan bahwa pelaksanaan PBAK tahun 2023 didasarkan pada surat edaran dari Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Surat tersebut antara lain berisi, “Model PBAK diharapkan mampu membentuk budaya dan kultur akademik yang kritis, mengembangkan tradisi riset, serta menghasilkan mahasiswa yang memiliki karakter, moralitas, dan akhlakul karimah.”

Selain itu, pelaksanaan PBAK juga diharapkan untuk menghindari perilaku kekerasan, menghindari penyebaran ujaran kebencian, berita palsu (hoaks), dan mengutamakan nilai-nilai humanisme serta kekayaan budaya bangsa.

Seperti pandangan Warek III, pelaksanaan PBAK juga diminta untuk menghindari penugasan (resitasi) yang berlebihan, tidak relevan, tidak mendidik, dan jauh dari manfaat yang konstruktif.

Ketua Dema IAIN Pontianak, Amiruddin, dalam kesempatan ini menegaskan, “Kita dengan bagian institut bukanlah pembantu, tetapi mitra. Jadi sama-sama memberikan pelayanan dan kenyamanan untuk mensukseskan kegiatan PBAK. Apa-apa yang Pak Warek dan Pak Kabag sampaikan kepada kami terkait keamanan, pelecehan dan lain-lainnya sudah saya sampaikan sebelumnya kepada kawan-kawan panitia yang terpilih. Insyaallah kami akan memenuhi harapan yang bapak berikan,” ujarnya.

Ditulis oleh: Bambang Eko Priyanto
Disunting oleh: Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email