Rektor IAIN Pontianak Dampingi Menteri Agama RI, “Natal untuk Damai dalam Keberagaman”

Pontianak (iainptk.ac.id) 5/1/2024 – Rektor IAIN Pontianak, Prof. Dr. K.H. Syarif, S.Ag., MA., ikut membersamai Menteri Agama H Yaqut Cholil Quomas pada acara Natal oikoumene 2023 Kalimantan Barat di rumah Radang Pontianak. Peringatan natal oikoumene 2023 mengambil tema ‘Kemulian Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi” (Luka, 2:14).
Ada tiga sambutan penting yang sangat relevan dengan judul dibatas, yaitu dari Pangdam XII Tanjungpura, Uskup Agung Pontianak Bapak Morsinyu Agustitunus Agus, dan Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Quomas yang biasa dikenal Gusmen.
Dua orang sambutan yang pertama sama menekankan keindahan keberagaman dan kebutuhan kita semua akan harmoni kehidupan, demikian ungkap Uskup Agung. Sementara Pangdam menelankan bahwa kebersamaan dalam keberagaman sebagai jaminan keamanan dan ketentraman. Semua kita berhajat bersama akan persaudaraan dalam keberagaman ini. Mari kita wujudkan Kalbar sebagai propinsi tetoleran sebagaimana kota Singkawan menjadi kota tertoleran di Indonesia, demikian pungkasnya.
Gus Menteri mengawali inti sambuhannya bahwa bangsa kita Indonesia penuh keragaman dari semua sisi. Bangsa Indonesia sangat majemuk. Namun kerena kebaikan Tuhan keragaman ini dapat menjadi alat pemersatu bangsa.
Perayaan natal ini dengan tema dibatas harus menjadi inspirasi bagi kita untuk tersampaikannya pesan kedamaian kepada seluruh bangsa Indonesia khususnya bagi umat di Kalimantan Barat. Bagi kita tidak ada alasan untuk tidak bersaudara dalam kemajemukan ini.
Yang sama tidak perlu dibeda-bedakan dan yang beda tidak perlu disama-samakan, yang penting dengan kesamaan dan perbedaan itu kita dapat bersaudara.
Maka makna penting natal oikoumene 2023 ini adalah supaya kita dapat lebih menebalkan iman untuk mengeratkan persaudaraan, demikian Gus Menteri mengakhiri sambutannya.

Menurut Prof. Dr. K.H. Syarif, S.Ag., MA., yang juga merupakan Ketua PWNU Kalbar, “Tiga sambutan di atas sangat strategis bagi terwujudnya toleransi. Kehadiran para tokoh dengan kebergaman suku dan agama di acara natal oikoumene ini mencerminkan kedewasaan bangsa kita mewujudkan kebersamaan dan toleransi. Bagi umat Islam toleran yang dikenal dengan istilah tasâmuh tidak ada masalah sama sekali. Begitu banyak teks suci dalam kitab Alquran yang menggariskan bahwa keberagaman adalah sunnatullah. Bagi kita pilihannya hanya bahwa kita harus mendewasakan sikap toleran terhasap sesama lintas suku, bangsa, dan agama.

Penulis :BEP

Editor : Bambang

Print Friendly, PDF & Email