-

Targetkan Akreditasi Peringkat A, Prodi Hukum Keluarga Fasya menggelar Simulasi Visitasi Akreditasi

PONTIANAK (iainptk.ac.id) — Dalam rangka peningkatan Akreditasi Prodi, Hukum Keluarga Islam Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak menggelar simulasi asessmen lapangan APS Hukum Keluarga Fakultas Syariah, kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Pertemuan Fakultas Syariah, pada Selasa (18/09/2020).

Kegiatan ini di hadiri oleh Tim Asesor dari BAN PT bapak Dr. Agus Wibowo dan juga di hadiri oleh LPM, dekan, para wakil dekan, Kaprodi Hukum Keluarga serta para pejabat dan staf dilingkungan Fasya yang tergabung di TIM Akreditasi.

Pada kesempatan ini dekan Fasya Dr. Muhammad Hasan, M.Ag menyampaikan Hukum keluarga ini prodi baru yang berdiri pada tahun 2014, dalam perjalanan nya prodi Hukum Keluarga ini pernah mengadakan akreditasi dengan nilai 297.

“Tahun 2018 akhir, kita buat borang lagi dan 2019 awal kita ngajukan lagi. Pada tahun 2020, kita di beritahukan untuk memperbaiki borang dengan rentang waktu 15 hari, dan selesai dan siap untuk di visitasi,”imbuhnya.

Dekan sangat mengapresiasi kerja Tim Akreditasi yang gesit dan meluangkan waktunya untuk kemajuan prodi Hukum Keluarga ini.

Dr. Muhammad Hasan, M.Ag menjelaskan, HKI telah mempersiapkan tim yang bertugas menyiapkan dokumen termasuk borang, terlepas dari kekurangan dan kelengkapan data nanti akan disempurnakan, dengan waktu yang tersisa ini HKI bisa meningkatkan kualitas dari penulisannya dan kualitas dari data yang disiapkan.

“Selama waktu yang tersisa menjelang visitasi maka satu hari ini kami fokuskan untuk simulasi visitasi, dan kami telah mencoba memahami apa yang telah ditulis dalam borang tersebut, kami juga telah melihat dukungan bukti data pendukung yang nantinya akan dilihat pada saat visitasi, dan diharapkan pada hari ini baik dari sisi penulisan borang maupun data pendukung sudah bisa lengkap,” jelasnya.

Pada kesempatan lain Dr. Agus Wibowo selaku asesor menyampaikan, yang terpenting dari proses akreditasi adalah bagaimana membangun mutu di sebuah perguruan tinggi negeri.

“Proses akreditasi sebetulnya lebih menekankan bagaimana penjaminan mutu yang menjadi sebuah budaya, proses akreditasi adalah alat untuk mengukur, jadi yang lebih dipentingkan dari proses akreditasi adalah bagaimana membangun mutu di sebuah perguruan tinggi negeri,” tutupnya.

Editor: Omar Mukhtar
Oleh: Tio Rizki Kurniawan

Print Friendly, PDF & Email