BUAF Ke-7: IAIN Pontianak Jadi Bagian dari Forum Akademik Internasional

Pontianak (iainptk.ac.id) – Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Dr. Ismail Ruslan, M.Si., melepas delegasi IAIN Pontianak dalam rangkaian acara Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF) Ke-7 yang akan berlangsung di IAIN Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Pelepasan ini disaksikan langsung oleh Kepala Bagian Umum dan Layanan Akademik (ULA), Muhammad Syahrun, MM., serta pimpinan dan perwakilan dari seluruh fakultas. Sebanyak 37 peserta dijadwalkan akan berangkat menuju IAIN Palangka Raya pada Sabtu (9/9/23) menggunakan jalur darat.

Dr. Ismail Ruslan, M.Si., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, mengatakan bahwa delegasi yang diberangkatkan untuk mengikuti acara BUAF merupakan mahasiswa terbaik yang telah melalui proses seleksi ketat sejak bulan Februari lalu. “Mereka adalah yang terbaik dari hampir 200 mahasiswa yang mengikuti proses seleksi BUAF ke-7 ini. Seleksi berlangsung sejak bulan Februari hingga Agustus dengan berbagai kegiatan setiap minggunya,” tuturnya.

Tak lupa, beliau menyampaikan apresiasi kepada para pembimbing yang telah mempersiapkan peserta selama 6 bulan ini. “Alhamdulillah, proses ini tahun ini sangat melelahkan. Proses ini benar-benar dilaksanakan secara terbuka. Sebanyak 200 orang mengikuti seleksi, dan setiap minggu mereka melakukan berbagai tahapan seperti menulis, mengoreksi, dan lain sebagainya. Bahkan, hingga bulan Agustus lalu, mereka diajarkan cara untuk melakukan presentasi dan mengirimkan karya tulis mereka sendiri ke panitia,” ujar Dr. Ismail Ruslan, M.Si., dalam laporannya.

Kegiatan internasional yang telah berlangsung selama 7 tahun ini diharapkan dapat mendukung akreditasi program studi. Dr. Ismail Ruslan, M.Si., menyatakan bahwa setelah kegiatan ini selesai, para peserta akan menerima sertifikat. Sertifikat tersebut akan diserahkan kepada program studi untuk meningkatkan poin penting dalam proses akreditasi.

“Panitia akan memberikan sertifikat kepada para peserta. Sertifikat ini tentu sangat penting untuk mendukung akreditasi program studi kita. Kegiatan ini telah berlangsung selama 7 tahun dengan tingkat internasional. Artinya, kegiatan ini juga diikuti oleh beberapa negara di Asia Tenggara,” ungkapnya.

Dr. Ismail Ruslan berharap bahwa melalui kegiatan ini, selain dapat meningkatkan poin akreditasi institusi dan program studi, juga dapat meningkatkan keterampilan akademik mahasiswa.

“Kami berharap ilmu yang diberikan oleh para pembimbing ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa. Mungkin ada mahasiswa yang akan melanjutkan ke program magister dan doktor, dan ini adalah bagian dari proses akademik yang akan mereka alami. Ini tidak hanya berlaku di sini, tetapi juga memengaruhi masa depan mahasiswa dalam hal akademik, termasuk dalam penulisan skripsi,” harapnya.

Penulis : Farli

Editor : Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email