-

Fenomena Gerhana Bulan Total, IAIN Pontianak Lakukan Pengamatan dan Sholat Gerhana

Pontianak (iainptk.ac.id) Fenomena Gerhana Bulan Total atau Total Lunar Eclipse yang terjadi pada selasa, 8 November 2022 lalu menyorot perhatian seluruh masyarakat Indonesia, tak terkecuali Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Melalui Laboraturium Falak, Fakultas Syariah IAIN Pontianak melakukan serangkaian kegiatan dalam menyambut fenomena tersebut.

Berdasarkan perhitungan yang dirilis oleh Kementerian Agama RI, Gerhana Bulan Total terjadi pada pukul 17.59 WIB dan berakhir pada pukul 19.49 WIB. Selain mengadakan pengamatan langsung, lab. Falak Fakultas Syariah IAIN Pontianak juga melangsungkan Sholat sunnah Gerhana yang dipimpin langsung oleh Dr. Reza Fahmi. Turut hadir sejumlah mahasantri Mahad Al-jamiah IAIN Pontianak untuk bersama-sama melangsungkan Ibadah Sunnah tersebut.

Gerhana Bulan yang terjadi pada tanggal 8 November merupakan gerhana yang terakhir di Tahun 2022. Sebelumnya terjadi gerhana di tahun 2022 yaitu Gerhana Matahari Parsial 30 April, Gerhana Bulan Total (GBT) 16 Mei 2022, Gerhana Matahari Parsial atau sebagian lagi pada 25 Oktober 2022 dan kemudian Gerhana Bulan Total lagi tanggal 8 November 2022.

Kepala Lab. Falak IAIN Pontianak, Suhardiman, M.S.I., menyebutkan bahwa fenomena Gerhana Bulan Total ini akan dijumpai kembali pada bulan September tahun 2025.

“GBT ini merupakan femomena langka, dan bisa akan kita jumpai lagi pada bulan September 2025. Oleh sebab itu kita sangat bersyukur dari Lab. Falak IAIN Pontianak dapat melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total, dimana sebelumnya melakukan pengamatan telah Shalat Sunah Gerhana yang di Imami oleh  Dr. Reza Fahmi., (Mudir Ma’had Al Jami’ah). Alhamdulillah cuacanya sangat mendukung sehingga fenomena GBT ini dapat diamati baik melalui Teleskop maupun Pengamatan biasa atau bisa dilihat secara langsung,” Kata suhardiman, yang juga merupakan Dosen di Fakultas Syariah.

Kemudian beliau melanjutkan bahwa fenomena tersebut adalah momen untuk merenungi kebesaran Tuhan dan juga mengakui kebesaran tuhan tersebut dengan melaksanakan Shalat Sunat Gerhana.

“Fenomena gerhana saat ini merupakan fenemena alam biasa, dimana peredaran bumi, bulan dan matahari pada saat berada pada garis lurus atau sejajar sehingga salah satu dari benda langit ini menutupi benda langit yang lainnya. Manakala posisi bulan menutupi matahari dari bumi maka terjadilah gerhana matahari, begitu pula sebaliknya ketika posisi bulan terhalang oleh bumi dari sinar matahari maka terjadilah gerhana bulan seperti yang terjadi saat ini. Momentum ini tentu merupakan saat yang tepat bagi kita untuk merenungi betapa kebesaran dan keagungan Sang Pencipta dalam Penciptaan alam semesta, oleh sebab itu sudah selayaknya kita senantiasa takjub dan bersujud mengakui kebesarannya dengan melaksanakan shalat Sunat Gerhana,” Pungkasnya.

Penulis : Farly dan Bambang

Editor : Omar Mukhtar

Print Friendly, PDF & Email