IAIN Pontianak Gandeng Upt Layanan Disabilitas dan Asessment Center Kota Pontianak untuk Kolaborasi Perjuangkan Pendidikan Inklusi

Pontianak (iainptk.ac.id) IAIN Pontianak melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) mengadakan kunjungan kerja dan silaturahmi Unit Pelaksana Teknis Layanan Disabilitas dan Asessment Center (UPT LDAC) Kota Pontianak pada Senin, 21 Agustus 2023. Pertemuan terlaksana di kantor UPT LDAC yang beralamat di Jl. Tabrani Ahmad Pal. Lima Kec. Pontianak Barat Kota Pontianak. Hasilnya, kedua belah pihak menyatakan siap berkolaborasi dalam hal peningkatan layanan disabilitas dan pendidikan inklusi.

Pada kesempatan ini, IAIN Pontianak direpresentasikan oleh Ketua LP2M Dr. Yusriadi, MA., Koordinator Pusat Bimbingan Psikologi Dr. Yusdiana, M. Si., Koordinator Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi Andry Fitriyanto, M. Ud., perwakilan mahasiswa Arsih Ramadhani dan Guntur Pratama. Tim ini di sambut hangat oleh Ketua UPT LDAC kota Pontianak Ismi Ardhini, M. Ps, Psikolog beserta jajaran.

Kegiatan ini digagas sebagai bentuk keseriusan IAIN Pontianak dalam menyikapi isu layanan disabilitas dan pendidikan inklusi di lembaga pendidikan tinggi. Hal itu akan semakin efektif bila dilaksanakan dalam kolaborasi aktif dengan instansi terkait. Agenda penting ini berlangsung dengan penuh rasa kekeluargaan. Diskusi ringan dan berbagi cerita tentang layanan disabilitas serta pendidikan inklusi secara intens menghiasi ruang perjumpaan tersebut.

Ketua LP2M IAIN Pontianak Dr. Yusriadi, MA., menegaskan bahwa Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi yang baru terbentuk di kampusnya mengambil langkah strategis untuk mempercepat efektifitas kinerja. “Kita dukung segala hal yang berkaitan dengan pengembangan layanan disabilitas dan pendidikan inklusi. Untuk capaian kualitas kerja yang baik, perlu kita bergandengan tangan dengan stake holder strategis seperti UPT LDAC kota Pontianak ini. Terimakasih banyak kepada UPT LDAC yang telah bersedia menerima kedatangan kami. Harapannya silaturahmi ini bisa berlanjut dalam ikatan yang lebih kuat dalam bentuk MoU dan MoA. Sehingga ada program kongkret yang bis akita selenggarakan dalam isu layanan disabilitas dan pendidikan inklusi ini. Cita-cita besar kita adalah IAIN Pontianak dapat menjadi lembaga pendidikan tinggi dengan predikat Kampus Ramah Disabilitas. Terlebih Rektor dan seluruh jajarannya sangat mendukung gerakan positif ini,” pungkasnya.

Kepala UPT LDAC kota Pontianak Ismi Ardhini, M. Pd, Psikolog menyatakan kesiapan unit yang dipimpinnya untuk berkolaborasi menyikapi isu layanan disabilitas dan pendidikan inklusi. “Kami mengapresiasi kampus IAIN Pontianak yang sudah mengambil terobosan strategis dengan membentuk Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi. Sepertinya kampus ini merupakan satu-satunya diperguruan tinggi di Kalbar yang memiliki unit khusus dalam isu disabilitas. Tentunya kami sangat siap membantu dan berkolaborasi dengan IAIN Pontianak dalam peningkatan kualitas layanan disabilitas dan pendidikan inklusi. Draft MoU dan MoA yang diserahkan kami terima untuk ditindakjuti,” tuturnya.

Salah satu mahasiswa disabilitas IAIN Pontianak Guntur Pratama mengungkapkan kegembiraan dan harapannya menyambut langkah nyata upaya peningkatan layanan disabilitas ini. “Saya sangat senang sekali dengan adanya pertemuan yang digagas oleh Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi kampus kami. Semoga kehadiran lembaga ini dengan berbagai programnya dapat mengakomodir hak-hak mahasiswa penyandang disabilitas yang sebelumnya tidak mendapatkan perhatian khusus,” ujarnya.

Penulis: Andry Fitriyanto

Editor : Omar Mukhtar

image_pdfimage_print
https://anthropology.unkhair.ac.id/ https://fpsi.mercubuana-yogya.ac.id/